Langsung ke konten utama

Ramis, Kucing Kesayangan Keluarga


Dimulai sewaktu abahnya (suami tersayang) pulang dari kerja dan membawa keranjang warna orange.
Seekor kucing kurus berwarna putih mengeluarkan kepalanya saat tutup keranjang di buka. Warna putihnya tertutup kotor dan bau air kencingnya. Wajah kucing itu tampak cemas dan takut.

"Abah, kucingnya sakit" kataku  cemas sambil agak menutup hidung, bau pipis kucing.
"Nggak sakit, hanya dia kurang makan dan gak keurus sama yang punya" kata abah sambil mengambil lap basah dan mulai mengelap badan kucing kurus itu dengan lap bersih yang sudah dibasahi air.
"Mandiin aja sekalian abah, bau"kataku masih dengan mengambil jarak.
"Jangan sekarang, badannya belum fit. Tadi baru dibawa ke dokter sama yang punya. Nanti kalau sudah fit, kita mandiin"kata abah sambil dengan telaten membersihkan rambut putih yang menutupi tubuh ramis.

Iya, kucing kurus itu namanya Ramis, katanya sih singkatan dari ramah dan manis. Semoga aja kucing ini memang ramah dan manis ya.

Hari pertama Ramis di rumah, dia gak mau makan sama sekali. Maunya hanya berbaring di depan pintu tanpa alas dengan tubuhnya yang kurus dan tidak bersemangat itu.

Sebelum kerja dan sepulang kerja aku punya tugas tambahan yaitu memberi obat Ramis dengan bantuan alat seperti suntikan dan dengan sedikit paksaan. Dibantu Syasya ana cantikku yang nomer 3.
Setelah beberapa hari akhirnya perjuangan kami tidak sia-sia. Ramis sudah mulai mau makan walaupun tetap belum mau beranjak dari posisi PW (posisi wuenak) nya di depan pintu. Yah sudah lah tak apa yang penting sudah mau makan dan tidak lesu seperti saat baru datang dulu.

Sekarang setelah hampr 2 minggu bergabung menjadi anggota keluarga kami, Ramis makannya sudah sangat lahap dan perutnya sudah gendut, gak lagi kurus. Ramis jadi kesayangan orang serumah. Walaupun geraknya lambat dan tidak selincah kucing kampung, Ramis kucing persia ku sudah mengambil hati seluruh keluarga.

Sehat terus ya Ramis .

sumber foto: sunancats.blogspot.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melatih Kemandirian Anak

Mempunyai empat buah hati adalah sebuah anugerah yang teramat indah. Anak adalah amanah Allaah yang harus kita didik dan hantarkan menuju kedewasaan yang beriman dan bertanggung jawab. Dimulai sejak mereka berusia dini. Rasa kasih sayang dari orang tua tidak seharusnya menjadikan anak-anak manja dan terus bergantung, tetapi orang tua dengan rasa kasih sayangnya harus melatih buah hati untuk bisa mandiri sejak mereka berusia dini sesuai dengan tingkatan usianya. Membangun kemandirian pada anak membutuhkan cara yang tepat. Proses membangun kemandirian anak dapat pula mengalami kegagalan dan biasanya hal ini diakibatkan karena rasa sayang orang tua yang berlebihan sehingga membuat orang tua tidak tega dan khawatir anak akan mengalami kegagalan. Melatih kemandirian dapat dimulai dari hal yang sederhana, misalnya biarkan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri baik yang ringan ataupun yang berat. Berdasarkan pengalaman yang saya lakukan terhadap anak-anak, maka berik...

Tips Asyik Bertravelling Bersama Anak

Pernah melakukan perjalanan panjang bersama anak-anak Bunda? Bagaimana rasanya… J Pastinya sesuatu banget ya Bunda. Saya pun punya pengalaman bertravelling bersama anak-anak yang tidak bisa saya lupakan. Saya adalah seorang ibu dari empat orang anak. Anak pertama sampai anak ketiga masing-masing hanya terpaut satu tahun enam bulan dan antara anak ketiga dan anak keempat terpaut usia 3 tahun. Kebayang kan Bunda bagaimana serunya melakukan perjalanan bersama mereka disaat mereka masih usia balita. Bagaimana cara menyiasati agar tidak ada barang kebutuhan si kecil atau suami yang tertinggal?  Ini yang saya lakukan Bunda. Setiap akan melakukan  perjalan ke luar kota, saya selalu mempunyai lembar cek list yang saya isi saat melakukan packing. Lembar cek list ini berisi apa saja keperluan yang harus saya siapkan untuk masing-masing anggota keluarga. Dari itemnya sampai jumlahnya. Berikut contoh lembar cek list Misalkan untuk setiap anak ak...

Kangen

 Waktu cepat sekali berlari. Tersadar kalau saya punya blog yang sudah lama gak dirawat. Huhuhu sedih sudah banyak debu dan sarang laba-labanya, padahal blog ini bisa jadi  untuk bercerita dan berbagi tentang banyak hal.  Haarus segera beristighfar ini mah, biar segera bebenah, mulai dari menyapu halaman depan, membersihkan debu-debu dan kotoran lain yang sudah menutupi jalan masuk.  Semangat ah, ingin konsisten menulis lagi disini. Walaunpun bukan penulis profesional, semoga apa yang saya tuliskan bisa sedikit memberi hiburan, manfaat atau setidaknya bahan bacaan di waktu senggang.  Mohon doanya ya supaya saya tidak berdrama ria sok sibuk dan lain-lain. Karena rasanya kangen juga untuk bisa kembali menulis.