Langsung ke konten utama

Melatih Kemandirian Anak

Mempunyai empat buah hati adalah sebuah anugerah yang teramat indah. Anak adalah amanah Allaah yang harus kita didik dan hantarkan menuju kedewasaan yang beriman dan bertanggung jawab.



Dimulai sejak mereka berusia dini. Rasa kasih sayang dari orang tua tidak seharusnya menjadikan anak-anak manja dan terus bergantung, tetapi orang tua dengan rasa kasih sayangnya harus melatih buah hati untuk bisa mandiri sejak mereka berusia dini sesuai dengan tingkatan usianya.

Membangun kemandirian pada anak membutuhkan cara yang tepat. Proses membangun kemandirian anak dapat pula mengalami kegagalan dan biasanya hal ini diakibatkan karena rasa sayang orang tua yang berlebihan sehingga membuat orang tua tidak tega dan khawatir anak akan mengalami kegagalan.

Melatih kemandirian dapat dimulai dari hal yang sederhana, misalnya biarkan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri baik yang ringan ataupun yang berat.

Berdasarkan pengalaman yang saya lakukan terhadap anak-anak, maka berikut ini tahapan membangun kemandirian yang saya terapkan pada anak sejak usia dini.

Dimulai saat anak berusia setahun, anak sudah dapat belajar untuk makan sendiri. Biarkan anak berlatih makan sendiri dengan memberikan porsi kecil. Walaupun hasil belajar ini tidak akan lansung sempurna, tapi setiap perkembangannya harus dihargai dengan bahagia dan bangga agar anak bertambah semangat untuk lebih mandiri lagi.




Di usia satu tahun lebih anak diberi kepercayaan untuk minum dari gelas sendiri. Berikan rasa percaya dan semangat kepada anak saat dia berhasil melakukannya tanpa tumpah.

Beberapa orang tua mengeluhkan kondisi anak mereka yang walaupun usianya sudah lebih dari lima tahun tapi masih belum bisa membersihkan dirinya sendiri di toilet.
Ini berhubungan dengan toilet training yang juga salah satu masalah kemandirian.



Anak sebaiknya sudah diajarkan untuk membersihkan dirinya sendiri setelah ke toilet untuk buang air kecil atau buang air besar sejak anak usia dini.
Saya mengajarkan kemandiri ini sejak anak memasuki usia empat tahun. Saya akan menemani mereka ke toilet dan membantu mereka dengan mengguyurkan air sedangkan mereka akan membersihkan bagian yang perlu dibersihkan. Di usia empat tahun saya akan memberikan kepercayaan kepada mereka untuk mulai membersihkan diri sendiri tanpa bantuan jika mereka selesai buang air kecil. Sarankan mereka untuk mengambil air dalam jumlah secukupnya yang bisa mereka angkat di gayung. 
Sesudah buang air besar, saya masih menemani mereka sambil memberikan edukasi bagaimana cara membersihkan diri yang benar. 
Latihan dan pendampingan secara intensif yang dilakukan selama 1 tahun membuat anak-anak siap untuk mandiri dalam hal membersihkan diri sendiri setelah selesai dari toilet.

Memasuki usia sekolah Taman Kanak-Kanak, saya akan mendampingi dan membantu mereka untuk memakai baju seragam sendiri. Saya akan membuat mereka melakukan semuanya sendiri tetapi masih dengan didampingi sehingga pada saat mereka mengalami kesulitan mereka akan dengan mudah bertanya dan ini adalah waktunya memberikan edukasi mengenai kemandirian kepada anak.
Dengan pendampingan semasa di eTaman Kanak-Kanak akan membuat mereka siap untuk dilepas secara mandiri saat mereka memasuki usia Sekolah Dasar.

Berikut ini adalah empat ciri kemandiri anak yang perlu diketahui:
1. Anak dapat melakukan segala aktivitas secara sendiri meskipun tetap dengan pengawasan orang dewasa
2. Anak dapat membuat keputusan dan pilihan sesuai dengan pandangan yang diperolehnya dari hasil melihat perilaku dan perbuatan orang sekitarnya
3. Anak mampu bersosialisasi dengan orang lain tanpa perlu ditemani oleh orang tua
4. Anak dapat mengontrol emosinya bahkan dapat berempati terhadap orang lain

Perembangan kemandirian anak juga dapat dilihat dari lima tahap  berikut ini:
1. Anak dapat mengatur kehidupan dan diri anak sendiri, seperti makan, ke kamar mandi, mencuci, membersihkan diri dan memakai pakaian sendiri
2. Anak bisa melaksanakan ide-ide anak sendri dan menentuan arah permainan
3. Anak bisa mengurus hal-hal yang ada dalam rumah, bertanggung jawab dalam hal tugas rumah, dapat mengelola uang saku sendiri
4. Anak dapat mengatur diri sendiri di luar rumah
5. Anak mampu mengurus orang lain baik di dalam maupun di luar rumah, misalkan menjaga adik ketika orang tua tidak ada di rumah.

Melatih anak mandiri dibutuhkan kesabaran yang sangat tinggi dan juga ilmu pengetahuan yang cukup. Latih kemandirian anak sesuai tahapan perkembangan diri dan jiwa anak. Anak bukanlah miniatur orang dewasa, maka tidak disarankan untuk menjadikan mereka dewasa sebelum waktunya.






Komentar

  1. wah berarti benar aja ya saya membiarkan anak makan sendiri pas usianya setahun ini. padahal alasannya sih malas nyuapin karena dia banyak mingkemnya. hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha.. ini jadi pemberanaran dari rasa kesal bunda tampaknya, karena anaknya mingkem terus nih.
      Saya biasanya menyuapi anak sambil bercerita dan menerapkan cerita itu sambil menyuapinya. Misalkan ...
      "wah ada pesawat terbang yang akan mendarat nih, ayo dibuka landasannya..."

      Bunda bisa menyuarakan suara pesawat terbang sambil menggerakkan sendok yang sudah terisi makanan seolah itu adalah pesawat terbang yang siap untuk mendarat di dalam mulut si kecil.

      Selamat mencoba :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kangen

 Waktu cepat sekali berlari. Tersadar kalau saya punya blog yang sudah lama gak dirawat. Huhuhu sedih sudah banyak debu dan sarang laba-labanya, padahal blog ini bisa jadi  untuk bercerita dan berbagi tentang banyak hal.  Haarus segera beristighfar ini mah, biar segera bebenah, mulai dari menyapu halaman depan, membersihkan debu-debu dan kotoran lain yang sudah menutupi jalan masuk.  Semangat ah, ingin konsisten menulis lagi disini. Walaunpun bukan penulis profesional, semoga apa yang saya tuliskan bisa sedikit memberi hiburan, manfaat atau setidaknya bahan bacaan di waktu senggang.  Mohon doanya ya supaya saya tidak berdrama ria sok sibuk dan lain-lain. Karena rasanya kangen juga untuk bisa kembali menulis. 

6 Langkah Yang Harus Dipersiapkan Sebelum Berbisnis Online

Berbisnis online saat ini sangat diminati oleh banyak orang terutama para bunda. Dilatar belakangi dari kebutuhan hidup ataupun dari keinginan untuk bisa mendedikasikan waktu untuk keluarga, maka para Bunda mulai banyak yang terjun ke dunia bisnis online. Berikut hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum anda memulai berbisnis online. 1. Tujuan Berbisnis Online Segala sesuatu itu akan dimulai dari tujuan. Sebelum anda memulai berbisnis online maka temukan dulu tujuan anda. Untuk apa anda berbisnis online. Tujuan yang anda tetapkan akan menjadi pedoman dan semangat dalam anda menjalankan bisnis online anda.Tanpa tujuan yang jelas bisa dipastikan bisnis online yang anda rintis tidak akan dapat bertahan lama. 2. Menentukan Produk Berbisnis online bisa dilakukan dengan pilihan berbagai macam produk baik berupa barang ataupun jasa.Yang terpenting saat menentukan produk adalah anda harus dapat memilih produk yang berkualitas dan bukan produk abal-abal. Pengecekan kualitas produk