Langsung ke konten utama

Tips Asyik Bertravelling Bersama Anak



Pernah melakukan perjalanan panjang bersama anak-anak Bunda?
Bagaimana rasanya… J
Pastinya sesuatu banget ya Bunda. Saya pun punya pengalaman bertravelling bersama anak-anak yang tidak bisa saya lupakan.



Saya adalah seorang ibu dari empat orang anak. Anak pertama sampai anak ketiga masing-masing hanya terpaut satu tahun enam bulan dan antara anak ketiga dan anak keempat terpaut usia 3 tahun. Kebayang kan Bunda bagaimana serunya melakukan perjalanan bersama mereka disaat mereka masih usia balita.

Bagaimana cara menyiasati agar tidak ada barang kebutuhan si kecil atau suami yang tertinggal? 

Ini yang saya lakukan Bunda.
Setiap akan melakukan  perjalan ke luar kota, saya selalu mempunyai lembar cek list yang saya isi saat melakukan packing. Lembar cek list ini berisi apa saja keperluan yang harus saya siapkan untuk masing-masing anggota keluarga. Dari itemnya sampai jumlahnya.

Berikut contoh lembar cek list



Misalkan untuk setiap anak akan membutuhkan 2 pasang baju dalam, 1 pasang baju bermain dan 1 pasang baju tidur. Semua kebutuhan itu saya tuliskan secara rinci dalam lembar cek list. Apa yang saya butuhkan adalah kebutuhan dalam  satu hari di kali dua.
Jadi total yang harus saya bawa untuk masing-masing anak adalah 4 pasang baju dalam, 2 pasang baju bermain dan 2 pasang baju tidur. Ini kebutuhan keluarga yang harus saya bawa dengan asumsi di tempat tujuan saya akan mencuci baju dan siangnya baju yang tercuci sudah kering.

Perencanaan ini memudahkan saya dalam mengatur jumlah barang yang harus saya bawa dan ternyata cukup efektif sampai saat ini.

Bedanya, pada saat anak-anak kecl, semua kebutuhan saya yang menyiapkannya. Sekarang setelah anak-anak beranjak besar, mereka sudah bisa menyiapkan sendiri kebutuhannya dengan tetap berpedoman pada lembar cek list andalan saya J

Semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi 👩

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melatih Kemandirian Anak

Mempunyai empat buah hati adalah sebuah anugerah yang teramat indah. Anak adalah amanah Allaah yang harus kita didik dan hantarkan menuju kedewasaan yang beriman dan bertanggung jawab. Dimulai sejak mereka berusia dini. Rasa kasih sayang dari orang tua tidak seharusnya menjadikan anak-anak manja dan terus bergantung, tetapi orang tua dengan rasa kasih sayangnya harus melatih buah hati untuk bisa mandiri sejak mereka berusia dini sesuai dengan tingkatan usianya. Membangun kemandirian pada anak membutuhkan cara yang tepat. Proses membangun kemandirian anak dapat pula mengalami kegagalan dan biasanya hal ini diakibatkan karena rasa sayang orang tua yang berlebihan sehingga membuat orang tua tidak tega dan khawatir anak akan mengalami kegagalan. Melatih kemandirian dapat dimulai dari hal yang sederhana, misalnya biarkan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri baik yang ringan ataupun yang berat. Berdasarkan pengalaman yang saya lakukan terhadap anak-anak, maka berik...

Kangen

 Waktu cepat sekali berlari. Tersadar kalau saya punya blog yang sudah lama gak dirawat. Huhuhu sedih sudah banyak debu dan sarang laba-labanya, padahal blog ini bisa jadi  untuk bercerita dan berbagi tentang banyak hal.  Haarus segera beristighfar ini mah, biar segera bebenah, mulai dari menyapu halaman depan, membersihkan debu-debu dan kotoran lain yang sudah menutupi jalan masuk.  Semangat ah, ingin konsisten menulis lagi disini. Walaunpun bukan penulis profesional, semoga apa yang saya tuliskan bisa sedikit memberi hiburan, manfaat atau setidaknya bahan bacaan di waktu senggang.  Mohon doanya ya supaya saya tidak berdrama ria sok sibuk dan lain-lain. Karena rasanya kangen juga untuk bisa kembali menulis.